SIARAN PERS
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
(Press Release)

KOLABORASI PEMPROV DKI OLAH SAMPAH JADI ENERGI TERBARUKAN

Kamis, 17 Desember 2020

Jakarta Pusat -
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya menuntaskan permasalahan sampah di Ibu Kota. Berbagai strategi dilakukan, seperti memasifkan kampanye pengelolaan sampah dari sumber dengan program SAMTAMA (Sampah Tanggung Jawab Bersama), pemilahan sampah di area perkantoran, hingga mengolah sampah menjadi sumber energi terbarukan.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT Unilever Indonesia dan produsen semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) dalam mengolah sampah lama di TPST Bantargebang menjadi sumber energi terbarukan. Dalam kolaborasi ini, pihak swasta mendukung kegiatan penambangan sampah atau landfill mining pada zona tidak aktif di TPST Bantargebang. Melalui kegiatan landfill mining, sampah, khususnya sampah plastik, akan diproses menjadi material yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai pengganti batu bara di industri semen.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Syaripudin, mengatakan, kerja sama ini memperlihatkan keseriusan pihak produsen yang telah mengambil langkah proaktif dan upaya konkret untuk mendukung pengelolaan sampah. Ia menyebut, dalam menangani permasalahan sampah, kolaborasi dan pembagian peran menjadi sangat penting.

“Pihak produsen memiliki peran yang besar untuk ikut mengatasi persoalan sampah plastik bersama pemerintah dan masyarakat, layaknya Unilever Indonesia dan PT SBI sebagai mitra kolaborasi kami dalam project ini. Semoga kerja sama ini mampu menstimulasi kolaborasi serupa di masa mendatang,” kata Syaripudin.

Perlu diketahui, pilot project untuk penambangan sampah menjadi RDF di TPST Bantargebang telah dimulai sejak tahun lalu. Sumber sampah yang digunakan berasal dari Zona IV yang berusia lebih dari 10 tahun.

Adapun proses untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar ini meliputi penggalian dan pengayakan pada fasilitas TPST Bantargebang, lalu dikirim ke lokasi pabrik PT SBI untuk dicacah (crushing) dan dikeringkan (drying) guna menghasilkan RDF yang berkualitas. “Project ini diperkirakan akan menghasilkan RDF sekitar 1.000 ton/bulan. Di mana 80-90%nya terdiri dari sampah plastik,” ungkapnya.

*Kinerja PLTSa Bantargebang*
Masih terkait pengolahan sampah menjadi energi terbarukan, PLTSa Bantargebang terus beroperasi secara kontinyu. Dengan bahan baku sampah, PLTSa Bantargebang yang dibangun bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) menghasilkan listrik dengan nilai kalor 1.500 kkal/kg.

Pembakaran di dalam tungku pada suhu >850oC, tanpa bahan bakar tambahan. Operasional dengan kapasitas penuh menghasilkan listrik 731,3 kW. Listrik digunakan untuk keperluan internal PLTSa, sebesar ±350 kW.

Pada periode Februari – Oktober 2020, jumlah sampah yang dibakar sebanyak 8.190 ton, dengan kemampuan mereduksi sampah sebesar 81,33%. Adapun energi listrik yang dihasilkan sebesar 583,95 MWh, sekitar 110kWh/ton sampah. Sedangkan, untuk jumlah residu Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang dihasilkan sebesar 1.529,4 ton. Abu sisa pembakaran ini diolah menjadi paving block.

*Pengelolaan Sampah dalam Kota*
Dengan memanfaatkan teknologi berbeda dari PLTSa Bantargebang, Pemprov DKI Jakarta kini tengah membangun fasilitas pengelolaan sampah dalam kota, ITF Sunter. ITF Sunter dapat mengurangi volume sampah di DKI Jakarta sebesar 2.200 ton/hari menggunakan teknologi Insinerasi. Sampah yang dikelola ITF Sunter berasal dari 16 Kecamatan di sekitar wilayah Plant ITF Sunter.

Adapun gas emisi hasil Insinerasi diolah sesuai dengan Standard Euro 5 yang ramah lingkungan. Kelak, ITF Sunter mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW dari pengolahan sampah setiap harinya. Sehingga, energi listrik tidak lagi hanya mengandalkan bahan bakar fossil sebagai sumbernya.
Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta
Twitter
:
Facebook
:
Instagram
:
Topik : Lingkungan Hidup
Download 
Foto Kosong